Kanit Sabhara Polsek Ngantang Polres Batu Mengikuti Kegiatan Simulasi Gabungan Multi Stakeholder Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Kelud

Kanit Sabhara Polsek Ngantang Polres Batu Mengikuti Kegiatan Simulasi Gabungan Multi Stakeholder Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Kelud

Kanit Sabhara Polsek Ngantang Polres Batu Mengikuti Kegiatan Simulasi Gabungan Multi Stakeholder Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Kelud

Pada hari Jum’at tanggal 10 Agustus 2018 dimulai pada pukul 08.00 – 12. 00 wib Kanit Sabhara Polsek Ngantang Ipda Ivandi Yudistiro, menguikuti kegiatan Simulasi Gabungan Multi Stakeholder Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Kelud. Program Pengurangan Resiko Bencana Terpadu Berbasis Masyarakat Dukungan Palang Merah Irlandia.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain :

– Camat Ngantang ( Drs.Eru
Suprijambodo. M.Si )
– Pasi Ops Kodim 0818 Malang-
Batu
– Kanit Sabhara Polsek Ngantang
( Ipda Ivandi. Y )
– Paur Kes Polres Batu (Ipda Hendik
Y. P)
– Perangkat Desa Pagersari.
– Perangkat Desa Sidodadi.
– Pengurus PMI Kab. Malang.
– BPBD Kab. Malang.
– Perwakilan Tagana Kab. Malang
– Perwakilan Banser Kec. Ngantang
– 50 orang Masyarakat Desa
Pagersari.
– 50 orang Masyarakat Desa
Sidodadi.

Tempat Simulasi di dua Desa, Ds. Sidodadi dan Ds. Pagersari Kec. Ngantang Kab.Malang.
Dalam Simulasi menetapkan Status Gunung Kelud :

1. Status aktif Normal.
Status aktif normal artinya pada gunung Kelud tidak ada perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik. Ini menunjukan tidak ada letusan hingga kurun waktu tertentu.

2. Waspada
Status Waspada menunjukkan mulai meningkatnya aktivitas seismik dan mulai muncul kejadian vulkanik. Pada status ini juga mulai terlihat perubahan visual di sekitar kawah. Mulai terjadi gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal, namun diperkirakan tak terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu.

3. Siaga
Pada status Siaga ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah. Berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama. Artinya, jika peningkatan kegiatan gunung Kelud terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan.

4. Awas
Status Awas adalah kondisi paling memungkinkan terjadinya erupsi. Status Awas merujuk letusan utama yang dilanjutkan dengan letusan awal, diikuti semburan abu dan uap. Setelah itu akan diikuti dengan erupsi besar. Dalam kondisi ini, kemungkinan erupsi besar akan berlangsung dalam kurun 24 jam.

Tindakan yang dilakukan pada wilayah terancam bahaya agar dikeringkan serta mengevakuasi masyarakat ke tempat yang aman,  Hal tersebut harus dilakukan untuk meminimalisir korban ketika terjadi letusan. “Karena belum bisa diprediksi, apakah meletus malam ini besok, atau bagaimana karena gunung status Awas,

Adapun acara Simulasi Gabungan Multi Stakeholder Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Kelud diharapkan juga dapat menguji tugas komando tanggap darurat di saat evakuasi pengungsi dan penanganan pengungsian guna memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.

Selama giat berlangsung situasi dalam keadaan aman dan kondusif
Serta ditutup Camat Ngantang Bpk. Drs.Eru Suprijambodo. M.Si