Jaring Pesilat Berbakat, Forkopimda Kota Batu menggelar Pencak Silat Open Tournament.


Guna melestarikan pencak silat budaya bangsa melalui p‎restasi olahraga, Kementrian Pemuda dan Olahraga RI bekerjasama dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Batu menggelar kejuaraan pencak silat open tournament. Kejuaraan itu sekaligus menjadi  ajang silaturahmi persatuan dan kesatuan antar perguruan pencak silat.

Event bergengsi tersebut dihelat selama dua hari, yakni pada 31 Januari  hingga 1 Februari 2020 bertempat di GOR Gajah mada Kota Batu. Turnamen ini diikuti sekitar 2300 pendekar pencak silat diantaranya Perisai diri, PSHT, Tapak suci, Pagar nusa, Kera sakti, Merpati putih dan Persinas Asad.

Ketua panitia kegiatan Rommy Ardyansah mengatakan turnamen ini digelar untuk mempopulerkan olahraga pencak silat dan ajang silaturahmi antar perguruan pencak silat. Kemudian menciptakan budaya hidup sehat melalui olahraga dan persatuan.

Turnamen ini mempertandingkan kelas remaja dan umum mulai usia 14 hingga 21 tahun. Kejuaraan yang diikuti para pendekar pencak silat ini dibuka langsung oleh Walikota Batu Hj. Dewanti Rumpoko, Jumat (31/1/2020).

Dalam membuka acara tournament, Walikota Batu di damping oleh Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama, S.I.K., M.I.K., menyampaikan “Harapan kami pencak silat bisa lebih mengembangkan potensi – potensinya. Kita tahu sendiri di Indonesia pencak silat sangat mendukung kiprah dan prestasi olahraga di kancah internasional. Semoga dengan kejuaraan ini muncul bibit atlet yang tampil menyumbangkan prestasinya bagi bangsa dan Negara”.

Dikatakan, pencak silat merupakan salah satu olahraga yang tengah gencar dipromosikan Kemenpora RI ke seluruh dunia. Hal ini tak lain karena pemerintah menargetkan pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang menyumbangkan medali di Olimpiade Tahun 2020. Target Kemenpora realistis, di Olimpiade nanti pencak silat bisa menyumbangkan 5 medali emas.

“Untuk mencetak atlet berprestasi diperlukan pelatih yang handal. Oleh karena itu Kemenpora juga banyak menggelar pelatihan-pelatihan untuk pelatih pencak silat. Kemenpora juga berkomunikasi dengan BUMN agar mau menjadi bapak asuk bagi pencak silat,” tandasnya. (Denmaz).