Meneruskan Seruan Menteri Agama Republik Indonesia Tentang Ceramah Di Rumah Ibadah

Meneruskan Seruan Menteri Agama Republik Indonesia Tentang Ceramah Di Rumah Ibadah

      

 

Meneruskan Seruan Menteri Agama Republik Indonesia Tentang Ceramah Di Rumah Ibadah

Polresbatu.id – Sesuai perintah dari Kapolres batu AKBP leonardus Simarmata S.Sos, SIK,MH. Agar meneruskan seruan Menteri Agama Republik Indonesia tentang ceramah di rumah ibadah kepada Jajaran untuk bisa menyampaikan kepada takmir takmir baik di masjid maupun di mushola dan para tokoh agama.Sabtu, 29 April 2017.

Dalam kutipan tersebut yang menerangkan bahwa mengingat keberagaman di Indonesia adalah berkah dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang patut disyukuri maka menjaga dan merawat persatuan bangsa Indonesia yang beragam ini merupakan keniscayaan.

Menimbang bahwa kehidupan masyarakat yang stabil serta terwujudnya kedamaian dan kerukunan umat beragama adalah prasyarat keberlangsungan kehidupan bersama dan keberlangsungan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera dan bermartabat.

Dalam rangka menjaga persatuan dan meningkatkan produktivitas bangsa merawat kerukunan umat beragama dan memelihara kesucian tempat ibadah Menteri Agama menyampaikan seruan agar ceramah agama di rumah ibadah hendaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1 Disampaikan oleh penceramah yang memiliki pemahaman dan komitmen pada tujuan utama diturunkannya agama yakni melindungi harkat dan martabat kemanusiaan serta menjaga kelangsungan hidup dan perdamaian umat manusia.

  1. Disampaikan berdasarkan pengetahuan keagamaan yang memadai dan bersumber dari ajaran pokok agama.
  2. Disampaikan dalam kalimat yang baik dan santun dalam ukuran kepatutan dan kepantasan terbebas dari umpatan Makian maupun ujaran kebencian yang dilarang oleh agama manapun.
  3. Bernuansa mendidik dan berisi materi pencerahan yang meliputi pencerahan spiritual, intelektual, emosional, dan multikultural, materi diutamakan berupa nasehat, motivasi dan pengetahuan yang mengarah kepada kebaikan, peningkatan kapasitas diri, pemberdayaan umat, penyempurnaan akhlak, peningkatan kualitas ibadah, pelestarian lingkungan persatuan bangsa serta kesejahteraan dan keadilan sosial.
  4. Materi yang disampaikan tidak bertentangan dengan 4 konsensus bangsa Indonesia yaitu Pancasila, undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
  5. Materi yang disampaikan tidak bertentangan unsur Sara ( suku, agama ras, antar golongan) yang dapat menimbulkan konflik mengganggu kerukunan ataupun merusak ikatan bangsa.
  6. Materi yang disampaikan tidak bermuatan penghinaan penodaan dan /atau pelecehan terhadap pandangan, keyakinan dan praktek ibadah antar /dalam umat beragama, serta tidak mengandung provokasi, untuk melakukan tindakan diskriminatif ,intimidatif, anarkis, dan destruktif.
  7. Materi yang disampaikan tidak bermuatan kampanye politik praktis dan atau promosi bisnis.
  8. Tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku terkait dengan penyiaran keagamaan dan penggunaan rumah ibadah.

Demikian seruan ini agar diperhatikan dimengerti dan indahkan oleh para penceramah agama pengolah rumah ibadah dan segenap masyarakat umat beragama di Indonesia.