Polres Malang Berikan Bantuan Peralatan Usaha kepada Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

MALANG – Kepolisian Resor Malang, Polda Jatim, memberikan bantuan peralatan usaha kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan, di Mapolres Malang, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (11/8/2023).

Bantuan ini merupakan langkah nyata dari Polres Malang dalam mendukung pemulihan ekonomi dan keberlanjutan hidup para keluarga yang terdampak oleh tragedi tersebut.

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, dalam pernyataannya, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Polda Jawa Timur dan Polres Malang untuk terus mendampingi serta memberikan perhatian kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

Pihaknya berharap bantuan ini dapat membantu para keluarga korban untuk memulai kembali usaha mereka dan meraih kembali kemandirian ekonomi.

“Menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh Bapak Kapolda sebagai komitmen dari Polda Jawa Timur dan Polres Malang untuk terus mendampingi terus memberikan perhatian kepada keluarga korban,” kata AKBP Putu, di Mapolres Malang, Jumat (11/8).

Selain itu, Kapolres Malang juga mengajak paguyuban korban tragedi Kanjuruhan atau keluarga korban untuk memberikan masukan dan informasi kepada kepolisian jika mereka membutuhkan bantuan usaha lebih lanjut.

Hal ini bertujuan agar bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi pemulihan ekonomi keluarga korban.

Bantuan yang diberikan meliputi alat usaha seperti mesin pembuat adonan kue, rombong, dan gerobak untuk sarana berjualan serta bantuan permodalan. Bantuan tersebut diberikan kepada tiga keluarga korban yang memiliki potensi dalam usaha masing-masing.

Penerima bantuan Darmiasih (43), warga Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, menerima rombong untuk berjualan minuman jus buah.

Sementara Andri Hermawan (26), warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit, diberikan gerobak untuk berjualan sayur keliling.

Bantuan juga diberikan kepada Eka Wulandari (43), warga Desa Watugede, Kecamatan Singosari, menerima peralatan berupa mesin pembuat adonan kue dan pencetak kue untuk berjualan makanan ringan dan kue kering.

AKBP Putu menyebut, ke depan pihaknya akan terus merealisasikan upaya-upaya untuk mendukung keluarga korban Kanjuruhan seperti yang telah dilakukan. Bantuan yang diberikan akan menyesuaikan dengan keterampilan maupun jenis usaha yang dibidangi.

“Mohon berkenan dari paguyuban atau dari keluarga korban bisa memberikan informasi kepada kami agar nanti kegiatan penyaluran bantuan ini bisa kita kerjakan setiap bulannya,” ungkapnya.

Tak hanya dari pihak kepolisian, Bhayangkari Cabang Malang juga turut berpartisipasi dalam memberikan dukungan moral. Ketua Bhayangkari Cabang Malang Ny Ujik Putu Kholis menyatakan doa dan harapannya agar usaha yang dijalankan oleh para keluarga korban dapat lancar dan berkah.

“Mudah-mudahan nanti diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam usahanya, Insyaallah menjadi sumber keberkahan dari Allah SWT, terus mengalir,” kata Ketua Bhayangkari.

Sementara itu penerima bantuan, Andri Hermawan, mengaku bersyukur mendapat dukungan peralatan usaha dari Polres Malang. Andri yang sehari-hari berjualan sayur keliling bisa memanfaatkan gerobak yang baru sebagai sarana untuk berjualan.

“Sangat bersyukur, gerobak yang baru lebih besar, jadi bisa memuat barang lebih banyak,” ungkapnya.

Senada dengan Andri, Eka Wulandari yang menerima bantuan mesin pembuat adonan dan pencetak kue merasa sangat terbantu dengan perhatian yang diberikan.

Menurutnya, dengan mesin yang baru ia dapat dengan mudah membuat produksi makanan ringan Stik lebih banyak dan cepat.

“Dengan bantuan mesin ini, adonan kue jadi lebih banyak dan produksi lebih cepat, terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Kapolres Malang yang telah membantu kami,” ungkapnya.

Pemberian bantuan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara aparat kepolisian, masyarakat, dan keluarga korban dalam mengatasi dampak tragedi Kanjuruhan. Langkah konkret ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi upaya pemulihan ekonomi dan semangat berdaya-saing bagi keluarga yang terdampak musibah.