Evaluasi Bulanan Program Kampung Tangguh Lereng Gunung Kawi

  

Polres Batu – Wakapolres Batu Kompol Jeni Al Jauza, S.H., M.H. melaksanakan pertemuan rutin dalam rangka evaluasi bulanan program Kampung Tangguh Lereng Gunung Kawi (KTLGK) yang bertempat di Posko Kampung Tangguh Lereng Gunung Kawi di Dusun Sedawuh Ds. Pandansari Kec. Ngantang Kab. Malang, Sabtu (17/2/2024).

Adapun yang hadir dalam kegiatan ini adalah Waka Polres Batu bersama Jajaran Polsek Ngantang, Mantri Perhutani Sekar Ngantang, Kades Banjarjo, Kades Pandansari Kec. Ngantang, Pendamping Perhutani, Ketua KTH Banjar Makmur bersama 7 Pokmas, Pihak PT. BSP dan PT AMS.

Program Kampung Tangguh Lereng Gunung Kawi (KTLGK) ini sudah berlangsung kurang lebih selama 3 (Tiga) Bulan yang dimulai pada Pertengahan Desember 2023. Program ini mempunyai target untuk  menanam sebanyak 10.000 (Sepuluh Ribu) pohon Alpukat jenis Khas di tanah perhutani seluas 33,6 Ha.

Program Kampung Tangguh yang diinisiasi oleh Polres Batu ini terhitung sampai pertengahan Bulan Februari 2024 sudah tertanam 3150 (Tiga Ribu Seratus Lima Puluh) bibit Alpukat pada Luasan kurang lebih 10 Ha.

Pada Program KTLGK ini wajib menggunakan Pupuk Organik (Non Kimia) dari mulai awal tanam hingga pengendalian Hama, dengan harapan dapat meningkatkan kesuburan tanah, mendukung keseimbangan lingkungan yakni bisa mengurangi risiko pencemaran air dan tanah oleh zat-zat kimia berbahaya, membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak negatif pertanian terhadap lingkungan, dan diharapkan tanaman yang diberi pupuk organik bisa menghasilkan buah yang lebih berkualitas, baik dari segi rasa maupun gizi. Hal ini karena pupuk organik memberikan nutrisi secara bertahap dan mendukung proses metabolisme tanaman yang sehat.

Program ini juga memiliki tujuan jangka panjang untuk mendukung keberlanjutan program Wisata Kampung Tangguh dimana kedepan pada program KTLGK ini akan dikembangkan Wisata Petik Alpukat.

Wakapolres Batu mulai awal program ini mengajak para petani untuk turut serta dalam pengelolaan lahan pohon Alpukat seluas 33,6 Ha, dan Wakapolres Batu berharap dengan Program Kampung Tangguh ini bisa menciptakan potensi ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Melalui penanaman pohon Alpukat ini saya berharap agar para petani juga turut serta dalam pengelolaan lahan ini sehingga dapat menciptakan potensi ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” harap Wakapolres Batu.

Kolaborasi antara pihak Kepolisian, instansi terkait, dan petani diharapkan dapat menciptakan kerjasama yang menguntungkan bagi semua pihak, serta mendorong kesejahteraan masyarakat setempat.

Tujuan utama dari program Kampung Tangguh ini adalah untuk membangun komunitas yang lebih mandiri, tahan bencana, dan berdaya dalam menghadapi berbagai tantangan. Program semacam ini seringkali mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat.